Sabtu, 10 November 2012

GEREJA YANG DICERAHKAN

“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus” (2Timotius 3:15) Tuhan tidak dapat menggunakan pria dan wanita dalam pelayanan-Nya, pada semua cabang pekerjaan-Nya, kecuali mereka memiliki satu roh yang lemah lembut dan mau diajar. Mereka yang Allah gunakan dalam pelayanan-Nya harus taat kepada prinsip, namun meskipun mereka tidak boleh membelok dari jalur tugasnya yang lurus untuk kepentingan diri manapun, mereka tidak boleh jadi fanatik dan terangkat oleh harga diri. Kecuali hati berada dalam hubungan dengan Sumber segala hikmat, maka tidak akan ada perasaan yang melekat tentang kekudusan pekerjaan itu. Mereka harus berusaha sejalan dengan kehendak-Nya dan cara-cara-Nya dan tidak melakukan kehendak dan cara mereka sendiri. Mereka yang akan menjadi saluran terang yang hidup harus dikuasai oleh sesuatu yang lebih dari sekadar kebiasaan atau pendapat. Mereka harus hidup setiap jam dalam hubungan yang sungguh-sungguh dengan Allah. Kehidupan mereka harus dijalin dengan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan. Mereka harus turut serta dalam sifat Ilahi. Hamba Allah harus terus-menerus mencari kekuatan intelektual, dan setiap kepandaian harus di abdikan untuk memuliakan Allah. Kita harus memiliki gambaran luas tentang apa yang menjadi tuntutan Allah dari umat-Nya. Kita tidak boleh puas dengan segala sesuatu yang tidak mendapat cahaya Ilahi dari terang pusat alam semesta. Bilamana kita memiliki terang ini, maka kita akan melihat perlunya penekanan untuk maju terus dan tetap berdoa, meninggikan standar, memelihara ambisi yang tertinggi, dan menjangkau perolehan tertinggi. Kita akan senantiasa menarik semua hikmat dari Sumber itu dan hidup sebagaimana ada dalam pandangan Tuhan. Talenta telah dipercayakan kepadamu oleh Tuhan, dan engkau akan dianggap bertanggung jawab untuk penggunaan dan pengembangannya. Inilah cita-cita tinggi akan keberadaan kita. Kita harus berada dalam satu keadaan yang sedemikian rupa sehingga kita menghargai terang yang Allah telah bawakan ke dalam pengalaman orang lain. Kehidupan dan tabiat kita dipengaruhi oleh pencapaian intelektual, fisik, dan moral dari generasi-generasi yang sudah berlalu. Kita tetap dalam kebodohan, maka tidak ada yang bisa kita salahkan selain diri kita sendiri. Jika menggunakan setiap kekuatan, dan memanfaatkan setiap kemampuan yang terbaik, dengan satu mata tertuju pada kemuliaan Allah, maka kita tidak akan gagal melakukan pekerjaan berharga bagi Allah. Signs of the Times, 30 Nov 1888.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar